Memadukan Ilmu dan Amal
Ilmu adalah karunia paling berharga yang
diberikan Allah kepada manusia. Kemuliaan
ilmu ini banyak ditegaskan oleh Al-Qur'an
maupaun hadis Rasulullah SAW seperti
hadis yang mewajibkan seluruh umat
Islam, baik laki-laki maupun perempuan,
atau keharusan menuntut ilmu dari sejak
manusia dilahirkan hingga meninggal
dunia ( long life education ).
Sedangkan ilmu tidak dapat dikatakan ilmu
jika ia tidak dihubungkan dengan amal
perbuatan manusia. Rasulullah SAW
mengibaratkan hubungan ilmu dan amal
ini dengan pohon dan buahnya. Jika ilmu
adalah sebatang pohon maka amal adalah
buahnya. Jika ilmu tidak disertai dengan
amal kebajikan maka ilmu tersebut tidak
banyak berguna laksana pohon yang tak
berbuah.
Dalam kitab Ta`limul Muta`allim , Syekh az-
Zarnuji, menerangkan bahwa banyak
sekali umat Islam di masanya yang
mengalami kegagalan dalam menuntut
ilmu. Kegegalan yang dimaksud bukanlah
kegagalan lulus atau tidak lulus dalam
ujian sekolah. Akan tetapi lebih jauh lagi
merupakan kegagalan sebab tidak dapat
menjadikan ilmu yang diperoleh
bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan
kata lain, ilmu yang tidak dapat dipetik
buahnya.
Menurut Syekh Zarnuji, kegagalan ini
disebabkan oleh kekeliruan motivasi
menuntut ilmu (niat), memilih disiplin ilmu,
guru dan teman, kurangnya penghormatan
terhadap guru dan orang yang berilmu,
kemalasan dalam belajar, kurangnya
ibadah dan rendahnya sikap tawakkal
(berserah diri kepada Allah), wara`
(menjauhi makan barang haram), zuhud
(melepaskan ketergantungan terhadap
materi). Sementara seluruh hal di atas
merupakan syarat-syarat dan jalan yang
dibutuhkan oleh setiap pelajar dalam
mencapai ilmu pengetahuan yang diridhai
Allah SWT.
Dari syarat-syarat keberhasilan
mendapatkan ilmu di atas, terlihat jelas
bahwa sebenarnya pendidikan dalam Islam
memberikan perpaduan yang indah antara
ilmu dan amal. Bersendikan pada
kesungguhan dalam mengasah potensi
intelektual dan keikhlasan dalam beramal.
Barangsiapa yang berhasil memenuhi
syarat-syarat dan benar dalam cara
menuntut ilmu niscara mereka akan
tercerahkan hati dan pikirannya. Mereka
akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat
baik bagi dirinya sendiri juga bagi
masyarakt luas serta akan selalu berada di
bawah petunjuk Allah SWT.
Sebaliknya mereka yang meninggalkan
syarat-syarat yang diperlukan dalam
menuntut ilmu dan belajar dengan jalan
yang salah maka sudah dapat dipastikan
mereka akan mengalami kegagalan dalam
memadukan antara ilmu dan amal. Dalam
dunia pendidikan Islam terdapat sebuah
slogan yang sangat populer:
” Man zada ilman wa lam yazdad hudan
lam yazdad minallahi illa bu`dan .” Artinya:
Barangsiapa yang bertambah ilmunya akan
tetapi tidak bertambah petunjuknya maka
ia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali
semakin jauh dari Allah.
Source nu.co.id
0 komentar:
Posting Komentar