Pengikut

Jumat, 05 Desember 2014

Inilah ENAM PERKARA SUMBER KEKUFURAN

ENAM PERKARA SUMBER KEKUFURAN

By Thobary Syadzily

ENAM PERKARA SUMBER KEKUFURAN
=================================

Ada enam perkara yang dapat menyebabkan timbulnya sumber kekufuran (lihat kitab “Hasyiah ad-Dasuqi ‘ala Ummil Barahin, karya Syeikh Muhammad bin Ahmad bin ‘Arafat ad-Dasuqi, halaman 292-294, cetakan “Darul Kutub al-‘Ilmiyyah’, Beirut – Libanon), yaitu:
1. Al-Ijabudz Dzati (الايجاب الذاتي),
2. At-Tahsinul ‘Aqli (التحسين العقلي),
3. At-Taqlidur Radi (التقليد الردئ), 
4. Ar-Rabtul ‘Adi (الربط العادي),
5. Al-Jahlul Murakkab (الجهل المركب), dan
6. At-Tamassuk fi Ushulil ‘Aqaid bi Mujarradi Zhahiril Kitab was Sunnah (التمسك فى أصول العقائد بمجرد ظواهر الكتاب والسنة ).

1. Al-Ijabudz Dzati (الايجاب الذاتي).
---------------------------------------
Inilah yang menyebabkan timbulnya kekufuran yang dilakukan oleh para filosuf, di mana mereka beranggapan bahwa Dzat Yang Maha Tinggi sebagai pelaku sesuai dengan hukum Al-Ijabudz Dzati, yakni Dzat Allah merupakan suatu alasan (‘illat) bagi terjadinya sesuatu yang mungkin yang disandarkan kepada-Nya (berdasarkan pada tabiat atau karakter-Nya) tanpa ikhtiar-Nya (keinginan-Nya sendiri). Kemudian, mereka menolak sifat Qudrat, Iradat, dan semua sifat-sifat Allah yang lainnya. Maha Tinggi nan Agung Allah dari ucapan mereka. Mereka pun beranggapan bahwa alam ini qadim (dahulu) dan menolak dalil atau alasan yang qath’I (postulat) yang menunjukkan barunya alam. Dan tidak samar (sudah jelas) lagi jika engkau menyatakan dengan uraian terdahulu tentang wajib barunya alam dan wajib sifat Qidam (Maha Dahulu) dan Baqa (Maha Kekal) bagi Allah ‘azza wa jalla, maka secara pasti engkau dapat mengetahui bahwa adanya alam adalah murni dengan ikhtiar-Nya (keinginan-Nya sendiri), bukan dengan ijab (wajib dzati) dan ta’lil (sebab dan akibat). Seandainya adanya alam bukan dengan murni ikhtiar Allah, maka alam itu qadim atau penciptanya bersifat baru, karena beriringan wajibnya hubungan antara sebab dan akibat. Sedangkan yang seperti ini sudah barangtentu mustahil bagi Allah.

2. At-Tahsinul ‘Aqli (التحسين العقلي).
----------------------------------------
Inilah yang menyebabkan sumber kekufuran yang dilakukan oleh kaum Barahimah dari kelompok para filosuf, sehingga mereka menolak kenabian. Juga, sumber kesesatan yang dilakukan oleh kaum Mu’tazilah yang menyatakan wajib bagi Allah menciptakan yang baik dan yang lebih baik untuk makhluk-Nya. Mereka membuat alasan bahwa segala bentuk ciptaan dan hukum Allah mempunyai tujuan tertentu yang mendorong-Nya untuk menciptakan atau menetapkan suatu hukum. Mereka menjadikan hanya akal semata, bukan syara’, sebagai lantaran untuk mengetahui hukum-hukum Allah. Dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat menyebabkan kesesatan-kesesatan yang dilakukan kaum Mu’tazilah. 

3. At-Taqlidur Radi (التقليد الردئ).
--------------------------------------
At-Taqlidur Radi adalah taklid dan fanatisme yang berlebihan yang menyebabkan timbulnya sumber kekufuran yang dilakukan para penyembah berhala dan selainnya yang mengatakan:

إِنَّا وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ ءَاثَارِهِم مُّقْتَدُونَ

Artinya
---------
“Sesungguhnya kami mendapati bapak- bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah para pengikut jejak-jejak mereka.” Q.S. Az-Zukhruf {43}: 23.

Ulama ahli hakekat berkata di dalam menjelaskan ayat di atas bahwa taklid tidaklah memadai dalam masalah akidah iman. Begitupula sebagian guru-guru kami berkata: “Tidak ada perbedaan antara muqallid (orang yang taklid) yang dibimbing dan binatang yang dituntun.” 

4. Ar-Rabtul ‘Adi (الربط العادي).
-----------------------------------
Ar-Rabtul ‘Adi adalah sumber kekufuran yang dilakukan oleh para pakar fisika dan orang-orang yang mengikuti pikiran mereka dari kalangan orang-orang beriman yang bodoh. Mereka menetapkan hubungan makan dengan kenyang, rasa segar (hilangnya rasa haus) dengan minum, tertutupnya aurat dengan pakaian, terangnya bumi dengan matahari, dan sebagainya. Mereka memahami dengan kebodohan mereka bahwa segala sesuatu adalah yang dapat memberikan bekas (mu’tsirah), yang dihubungkan pada adanya perkara beserta sesuatu itu, baik melalui karakter sesuatu itu, maupun kekuatan yang ditempatkan Allah di dalam sesuatu itu (seperti gula memberikan rasa manis. Jadi, rasa manisnya gula dibuat oleh dzat gula, bukan diciptakan oleh Dzat Allah SWT).
Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah, semoga Allah ta’ala meridhoi mereka, Allah ta’ala menerangi pandangan-pandangan mereka sehingga mereka tidak terkena fitnah dengan sesuatu yang terjadi di alam. Mereka disingkapkan dengan berbagai hakekat atas sesuatu apa adanya di dalam esensi sesuatu itu. Inilah mukasyafah (tersingkap hakekat kebenaran) yang diberikan khusus oleh Allah kepada para wali-Nya, sehingga mereka selamat (terhindar) dari bencana-bencana kekufuran dan bid’ah di dalam pokok-pokok aqidah. Adapun tersingkapnya sesuatu selain itu tidak dihiraukan oleh orang-orang yang telah memperoleh taufik Allah.

5. Al-Jahlul Murakkab (الجهل المركب).
-------------------------------------------
Al-Jahlul Murakkab adalah kebodohan yang menimpa bencana mayoritas umat manusia. Engkau akan menemukan mereka di mana mereka mengi’tiqadkan atau meyakinkan sesuatu bertentangan dengan fakta yang sebenarnya. Itulah suatu kebodohan. Kemudian, mereka tidak tahu (bodoh) bahwa diri mereka bodoh. Itulah kebodohan yang lain. Olehkarena itu, kebodohan tersebut dinamakan “Jahlun Murakkab”, seperti keyakinan para filosuf yang mengatakan bahwa benda-benda runag angkasa dapat memberikan bekas (pengaruh) bagi kehidupan manusia. Dan, mereka mengi’tiqadkan (meyakinkan) bahwa alam ini qadim (dahulu). Inilah kebodohan yang sangat besar, namun mereka tidak menyadari dengan kebodohan mereka sendiri. Firman Allah ta’ala:

وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلْكَاذِبُونَ 

Artinya
---------
“Dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.” Q.S. Al-Mujadalah {58}: 18.

6. At-Tamassuk fi Ushulil ‘Aqaid bi Mujarradi Zhahiril Kitab was Sunnah (التمسك فى أصول العقائد بمجرد ظواهر الكتاب والسنة ) 
Yakni: Di dalam pokok-pokok aqidah hanya berpedoman pada kemurnian dari tekstual Al-Qur’an dan Al-Hadits tanpa mempergunakan pandangan akal yang sehat (tanpa ta’wil ijmali dan ta’wil tafshli). Inilah sumber kesesatan yang dilakukan oleh kaum Hasywiah. Mereka mengi’tiqadkan bahwa Allah serupa dengan makhluk (tasybih), Allah berjisim atau berbentuk seperti jisimnya makhluk, dan Allah bertempat di suatu arah (seperti Allah bersemayam di atas ‘arasy). Mereka berkeyakinan begitu, karena mengamalkan secara tekstual firman Allah ta’ala sebagai berikut:

1. Firman Allah ta’ala dalam Surat Thaha {20} ayat 5:

ٱلرَّحْمَـٰنُ عَلَى ٱلْعَرْشِ ٱسْتَوَىٰ

Artinya:
---------
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy.” Q.S. Thaahaa {20}: 5.

2. Firman Allah ta’ala dalam Surat Al-Mulk {67}ayat16:

ءَأَمِنتُمْ مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ

Artinya:
---------
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit.” Ql-Mulk {67}: 16. 

3. Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Shaad {38} ayat 75:

لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَي 

Artinya:
---------
“ …… kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.”

Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran {3}: 7 yang berbunyi:

{ هُوَ ٱلَّذِيۤ أَنزَلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ٱبْتِغَاءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ ٱللَّهُ وَٱلرَّاسِخُونَ فِي ٱلْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ ٱلأَلْبَابِ }

Artinya:
---------
“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

اللهم اكتبنا فى زمرة أوليائك الناجيىن من كل فتنة دنيا وأخرى يا أرحم الراحمين

Artinya:
---------
“Ya, Allah jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang selamat dari segala fitnah, baik fitnah di dunia maupun fitnah di akhirat. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

{ Kitab “Hasyiah ad-Dasuqi ‘ala Ummil Barahin, karya Syeikh Muhammad bin Ahmad ‘Arafat ad-Dasuqi (wafat 1230 H.), halaman 292-294, cetakan “Darul Kutub al-‘Ilmiyyah’, Beirut – Libanon}.

RABU PUKUL 10:56 AM · 6 FOTO · PUBLIK

Senin, 29 September 2014

Alasan Satu Waktu Ketika Imam Syafi’i Meninggalkan Qunut Shubuh

Siapa tak kenal Imam Syafi’i? Bapak ushul fiqih ini tak hanya tenar karena kepakarannya di bidang hukum Islam.
Sejumlah ulama menilai, Imam Syafi’i juga layak dianggap pelopor disiplin keislaman lainnya, seperti ilmu tafsir dan musthalah hadits.
 Terlahir dengan nama Muhammad ibn Idris, Imam Syafi’i tumbuh sebagai pribadi yang cerdas dan kritis. Memang ia sangat memuliakan dan mengagumi guru-gurunya.
Namun, proses pencarian kebenaran yang gigih membawanya ke panggung ijtihad yang mandiri. Imam Syafi’i sukses membangun mazhabnya sendiri, terutama fiqih. Tak pelak, Imam Syaf’i pun berbeda pandangan dengan para pendiri mazhab fiqih lain, baik gurunya sendiri, Imam Malik; pendahulunya, Imam Hanafi; ataupun muridnya, Imam Hambali.
 Soal qunut misalnya. Imam Hanafi dan Imam Hambali tegas bahwa qunut tak sunnah pada sembahyang shubuh, kecuali pada sembahyang witir. “Dalam sembahyang shubuh, Nabi melaksanakan qunut hanya selama satu bulan. Setelah itu tidak,” dalihnya.

 Imam Syafi’i menolak pendapat ini. Dengan dalil yang tak kalah kuat, ia meyakini qunut shubuh juga berstatus sunnah. Sebagai ulama yang konsekuen, Imam Syafi’i tak putus membaca qunut shubuh sepanjang hidupnya. Selalu. Kecuali pada suatu hari yang aneh.


 Ya, saat itu Imam Syafi’i meninggalkan qunut shubuh. 
Perilaku ganjil yang sepintas tampak mengkhianati buah pikirannya sendiri ini terjadi di Baghdad, Iraq. Persisnya, di dekat sebuah makam.

 Mengapa? 

 Ternyata Imam Syafi’i sedang menaruh hormat yang tinggi kepada ilmu dan jerih payah pemikiran ulama lain, kendatipun berseberangan dengan pahamnya. Karena di tanah makam di sekitar tempat ia sembahyang itu telah bersemayam jasad mujtahid agung,
 Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit alias Imam Hanafi. (Mahbib Khoiron)

Senin, 08 September 2014

Terjemahan Bahasa Indonesia Hadits Arbain

ARBAIN NAWAWI 
Karya: Asy-Syaikh Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husein bin Jam'ah Al-Haazi Muhyiddin Abu Zakariya An-Nawawi

sumber: Pondok Pesantren al-Itqon 

Contents

 [hide

Hadis Pertama

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata:
Saya mendengar Rasulullah  bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan( ) tergantung niatnya( ).
Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan.
Siapa yang hijrahnya ( ) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya.
Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang)

Hadis Kedua

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah  suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah  ) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“.
Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” .
Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar.
Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Hadis Ketiga

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh- Khottob radiallahuanhuma dia berkata :
Saya mendengar Rasulullah  bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)

Hadis Keempat

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata :
Rasulullah menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.
Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka.
sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Hadis Kelima

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah  bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya 1, maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim),
Dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak).
1 Yang dimaksud adalah, perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bid’ah.

Hadis Keenam

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah  bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.
Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya.
Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Ketujuh

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah  bersabda : Agama adalah nasehat ) ), kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya ). (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Kedelapan

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah  bersabda : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Kesembilan

Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah  bersabda : Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. (Bukhori dan Muslim)

Hadis Kesepuluh

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah  bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).

Hadis Kesebelas

Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah  dan kesayangannya  dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah  (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)

Hadis Kedua Belas

Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah  bersabda : Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya . (Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)

Hadis Ketiga Belas

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah  dari Rasulullah , beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Keempat Belas

Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah  bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah  ) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Kelima Belas

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah  bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Keenam Belas

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

Hadis Ketujuh Belas

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)

Hadis Kedelapan Belas

Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah saw beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “ (Riwayat Turmuzi, dia berkata haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).

Hadis Kesembilan Belas

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah ), niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu ). Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering ) .

Hadis Keduapuluh

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah : Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka . (Riwayat Bukhori)

Hadis Keduapuluh Satu

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah . (Riwayat Muslim).

Hadis Keduapuluh dua

Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram1) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga ?. Beliau bersabda : Ya. (Riwayat Muslim)

Hadis Keduapuluh Tiga

Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi timbangan ), Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi, Sholat adalah cahaya ), shadaqah adalah bukti ), Al Quran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya ), ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan dirinya . (Riwayat Muslim).

Hadis Keduapuluh empat

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman ): Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya. (Riwayat Muslim)

Hadis Keduapuluh Lima

Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam ) berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat melakukannya). (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda : Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ? : Sesungguhnya setiap tashbih ) merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian ) merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala. (Riwayat Muslim)

Hadis Keduapuluh Enam

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadis Keduapuluh Tujuh

Dari Nawwas bin Sam’an radhiallahuanhu , dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : “Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang terasa mengaggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia “ Riwayat Muslim. Dan dari Wabishah bin Ma’bad radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah saw, lalu beliau bersabda : Engkau datang untuk menanyakan kebaikan ?, saya menjwab : Ya. Beliau bersabda : Mintalah pendapat dari hatimu, kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, dan dosa adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-raguan dalam dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya. (Hadits hasan kami riwayatkan dari dua musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad Darimi dengan sanad yang hasan)

Hadis Keduapuluh Delapan

Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata : Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena diantara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hasan shahih)

Hadis Keduapuluh Sembilan

Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga dan menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga ?; Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka . (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shaheh).

Hadis Ketigapuluh

Dari Abi Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiallahuanhu, dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dia berkata : Sesungguhnya Allah ta’ala telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian mengabaikannya, dan telah menetapkan batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya, Dia telah mengharamkan segala sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan sesuatu sebagai kasih sayang buat kalian dan bukan karena lupa jangan kalian mencari-cari tentangnya . (Hadits hasan riwayat Daruquthni dan lainnya).

Hadis Ketigapuluh Satu

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia. (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .

Hadis Ketigapuluh Dua

Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : “ Tidak boleh melakukan perbuatan(mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain “ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan snad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulul-lah saw, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain).

Hadis Ketigapuluh Tiga

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya Rasulullah saw : Seandainya setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap orang akan mengadukan harta suatu kaum dan darah mereka, karena itu (agar tidak terjadi hal tersebut) maka bagi pendakwa agar mendatangkn bukti dan sumpah bagi yang mengingkarinya“ . (Hadits hasan riwayat Baihaqi dan lainnya yang sebagiannya terdapat dalam As Shahihain).

Hadis Ketigapuluh Empat

Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)

Hadis Ketigapuluh Lima

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. . Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya “ (Riwayat Muslim)

Hadis Ketigapuluh Enam

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah saw bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya.

Hadis Ketigapuluh Tujuh

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah saw sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan. (Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini).

Hadis Ketigapuluh Delapan

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhya Allah ta’ala berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ Riwayat Bukhori.

Hadis Ketigapuluh Sembilan

Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa “ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)

Hadis Keempatpuluh

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah saw memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)

Minggu, 07 September 2014

Memahami makna tersurat dan makna tersirat Dari Kisah Sahabat Nabi

Memahami makna tersurat dan makna tersirat Sebuah riwayat,

 aswaja
Sayyidina Umar ra. bertanya kepada Khudzaifah bin Yaman : “Bagaimana keadaanmu pagi ini, wahai Khudzaifah ?”

Khudzaifah menjawab: “Pagi ini aku menyukai fitnah, membenci kebenaran (haq), shalat tanpa berwudhu dan aku memiliki sesuatu di muka bumi, apa yang tidak dimiliki oleh Allah di langit.”

Mendengar jawaban itu maka Umar marah.

Ali karramallahu wajhah datang menemuinya dan berkata kepadanya : “Di wajahmu terlihat tanda kemarahan, wahai amirul mukminin.”


Kemudian Umar menceritakan kepada Ali tentang apa yang menyebabkannya marah kepada Khudzaifah.


 Kemudian Ali berkata : “Sungguh benar Khudzaifah. Adapun kecintaan kepada fitnah berarti kecintaan kepada harta dan anak-anak, sebagaimana Allah berfirman dalam Al Quran

 “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (fitnah) (bagimu) (QS At Taghaabun (64):15).

 Adapun dia membenci kebenaran (haq) berarti dia membenci kematian, karena kedatangan kematian adalah benar (haq).

Dan shalat tanpa berwudhu berarti shalawatnya atas Nabi shallallahu alaihi wasallam.

 Adapun yang dimilikinya di muka bumi yang tidak dimiliki oleh Allah di langit berarti dia memiliki istri dan seorang anak, sedangkan Allah tidak beristri dan beranak. Hal ini sebagaimana firman Allah “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” (QS Al Ikhlash : 3).


Umar berkata : “Demi Allah, engkau telah membuatku puas dan lega.”


 Wajar saja sayyidina Umar ra marah mendengar jawaban sayyidina Khudzaifah bin Yaman ra kalau dipahami dengan makna dzahir atau dipahami dari apa yang tersurat.

Sedangkan sayyidina Ali karramallahu wajhah mencoba menjelaskan jawaban tersebut dibalik yang tersurat atau makna tersirat

Rabu, 20 Agustus 2014

Salah Satu Ciri Orang Tidak Mengerti Agama


oleh



SALAH SATU TANDA ORANG TIDAK NGERTI AGAMA (fikih).

 Banyak dari orang orang kita yang awam dan menganggap sepele tentang najis.
Anak-anak nya tidak diajari kencing yang benar yaitu kencing dikamar mandi dan disucikan dengan baik. Anak anak mereka kencing sembarangan tanpa bersuci atau disucikan.

Mereka tidak tau suci-najis dsb...

 Lebih parah lagi, yang remaja-dewasa bahkan bapak bapak... kencingnya juga ngawur.. dipinggir jalan, disemak semak, ditempat terbuka dan tanpa bersuci. Kalau ngurusi najis aja nggak bisa, lalu bagaimana ibadah sholatnya? Islam itu mudah tapi tidak gampang. #woles

Selasa, 19 Agustus 2014

Polisi Amerika Ini Dapat Hidayah dan Akhirnya Memeluk Islam

Nama saya William,

Kisah Polisi Amerika yang Akhirnya Memeluk Islam
saya seorang Amerika yang khas dalam banyak hal, yang tercermin baik dalam kehidupan profesional dan pribadi.
Secara profesional, saya seorang supervisor dalam sebuah departemen kepolisian, dan saya pernah di militer, baik tugas aktif dan cadangan untuk sebagian besar kehidupan dewasa saya.
 Secara pribadi, saya tinggal di pinggiran kota bagian barat tengah (Midwestern) dengan istri dan anak, mengendarai truk pickup, dan kadang-kadang memakai sepatu bot koboi.

Saya selalu membayar tagihan, memperlakukan tetangga dengan baik, dan sebelum perjalanan dalam Islam, saya mengikuti agama dengan cara yang telah diperintahkan.
 Hidup saya khas Amerika. Sedikit yang saya tahu bahwa keyakinan agama akan membawa keluar dari yang "khas" dan bahwa mereka akan memberikan rasa damai dan sesuatu yang belum saya capai.

 Perjalanan saya ke dalam Islam dimulai dengan persahabatan dengan Nasir. Saya bertemu Nasir melalui hubungan kerja di akhir 1980-an, dan terkesan dengan sopan santun dan cara dia memperlakukan saya. Sebelumnya saya telah bertemu beberapa Muslim, dan selalu gelisah di sekitar mereka karena tidak yakin bagaimana mereka akan menerima saya. Selain memiliki penampilan seperti pengemudi pickup dengan senapan, saya juga seorang Yahudi, sebuah kombinasi yang sering tampak mengganggu ketenangan orang.

Nasir, bagaimanapun, menerima semuanya dengan tenang, dan sebagai hasilnya, persahabatan perlahan mekar. Melalui Nasir, saya membentuk kesan pertama tentang Islam dan penganutnya. Selama bertahun-tahun saya menyaksikan bagaimana Nasir berurusan dengan situasi yang berbeda, dan terus-menerus terkesan dengan kebijaksanaan dan kesabaran yang ia ditampilkan ketika berhadapan dengan orang atau situasi yang sulit.

 Jika saya bertanya mengapa dia melakukan hal-hal tertentu, ia akan memberitahukan tentang kebijaksanaan yang dipandu tindakannya. Kata-katanya, saya menyadari kemudian, adalah kutipan langsung maupun tidak langsung dari Al-Qur'an. Saya sering kagum pada bagaimana seseorang bisa begitu bijaksana dan berpengetahuan! Sedikit yang saya tahu bahwa prinsip-prinsip tersebut ditulis dalam Kitab Suci yang saya atau orang lain bisa membacanya. Sekitar musim dingin 2000, saya mulai memiliki minat yang serius dalam Islam. Saya membaca Al-Qur'an, tapi tampaknya tidak bisa memahaminya. Meskipun mengalami kesulitan, saya masih memiliki perasaan jengkel bahwa saya harus terus, dan jadinya saya belajar buku-buku lain tentang Islam.

Saya belajar banyak secara akademik, tidak dengan cara spiritual. Saya akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Nasir, dan kemudian terjadi insiden 11 September. Tiba-tiba, saya punya sejumlah kekhawatiran baru, dan saya menaruh pertanyaan saya tentang Islam. Selama periode ini, saya punya banyak paparan Islam, namun, sangat sedikit dari itu diajukan kepada saya dengan cara yang positif. Sebagai pengawas polisi, saya terus-menerus menerima peringatan tentang ancaman Islam dan sebagai perwira cadangan saya berada di sekitar orang-orang yang menganggap Islam sebagai ancaman dan Muslim mungkin musuh. Jadi, saya terus menunggu dan terus mempeelajari tentang Islam untuk diri sendiri. Kemudian, pada akhir musim panas tahun 2004, perasaan jengkel yang telah berlangsung tiba-tiba meningkat, dan saya akhirnya meminta bimbingan Nasir.

Dia mengatakan kepada saya tentang ajaran imannya, dan tentang sifat Al-Qur'an. Lebih penting lagi, dia mengatakan seberapa kuat percaya di dalamnya, tidak hanya sebagai firman Allah, tetapi sebagai cara di mana manusia dimaksudkan untuk hidup. Dia dan saudaranya, Riyadh, memberi buku tentang Islam yang memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya. Dengan pengetahuan di tangan, saya kembali mempelajari Al Qur'an, dan tiba-tiba menemukan bahwa itu tidak hanya dibaca, tetapi juga masuk akal! Saya membaca dan membaca kembali segala sesuatu yang saya telah disediakan, dan kemudian memeriksa lagi fakta-fakta yang telah disampaikan. Semakin saya membaca, semakin kagum. Saya menemukan bahwa informasi yang ada di Al-Qur'an tidak mungkin Muhammad tahu kecuali dia Nabi. Tidak hanya menjadi mustahil bagi seorang pria dari latar belakang dan lokasi geografis untuk tahu banyak hal-hal tersebut, tetapi tidak mungkin bagi siapa pun dari periode waktu itu untuk mengenal. Aku mengecek banyak tanggal modern "penemuan" yang telah dibahas dalam Al-Qur'an, dan sangat terkejut pada apa yang saya temukan. Al Qur'an tidak hanya berisi informasi yang berabad-abad dari waktu ke depan, namun ia melakukannya dengan rincian, banyak yang tidak bisa diketahui sampai abad ini. Saya menjadi yakin bahwa Muhammad memang seorang Nabi. Meskipun demikian masih menghadapi dilema. Meskipun percaya bahwa Muhammad adalah seorang Nabi, saya masih bingung tentang apa yang harus dilakukan. Segala sesuatu yang pernah saya percaya tiba-tiba terbalik, dan saya bingung bagaimana penjelasannya. Malam itu saya berdoa memohon bimbingan dan pemahaman; Saya pergi tidur penuh harapan bahwa saya akan menerima pemahaman tentang situasi ini. Ketika terbangun, saya merasa telah mengalami pencerahan. Semuanya tiba-tiba menjadi jelas. Belajar tentang Islam, Ketuhanan yang Maha Esa, menyembah satu Tuhan saja, itu semuanya bukan informasi baru tapi itu pemahaman baru tentang apa yang telah saya percaya sebelumnya. Saya merasa gembira, bahagia dan damai, dan pagi itu saya mengucapkan syahadat. Saya bilang Nasir, dan dia membawa saya ke sebuah masjid di dekatnya untuk salat Jum’at. Di masjid saya dibimbing ke depan dan kemudian Nasir dan Imam membantu mengulangi pengakuan iman dalam bahasa Arab. Meskipun merasa sedikit gugup, kegembiraan saya jauh melebihi perasaan lain. Saya disambut oleh jamaah di masjid dengan cara yang begitu ramah dan saya hampir tidak bisa menggambarkannya. Sebagian besar jemaah menjabat tangan dan menyambut saya ke dalam Islam, dan banyak dari mereka menawarkan bantuan atau menjawab pertanyaan yang saya miliki. Itu adalah pengalaman yang indah yang saya tidak akan pernah lupa. Sebagai penutup, saya mengatakan ada perasaan damai yang merasuki jiwa, dan meskipun saya masih sangat awal dalam belajar, saya senang dan yakin bahwa saya telah membuat keputusan yang tepat. Saya masih berpenampilan khas Amerika. Hanya sekarang saya seorang Muslim Amerika. Dengan bimbingan lanjutan dan bantuan dari orang-orang seperti Nasir dan Riyadh, saya berharap untuk suatu hari ditetapkan sebagai contoh yang baik bagi orang lain sebagaimana mereka memperlakukannya kepada saya. (thedeenshow.com/mukafi niam)

Senin, 18 Agustus 2014

Inilah Jawaban Habib Umar Kepada Yang Anti Ziarah Kubur



Ada seorang yang berpaham "Anti Ziarah Kubur" bertanya kepada Al-Habib Umar bin Hafidz, menanyakan,
“Kenapa ziarah maqam Awliya (Para Wali Allah) ? sedangkan mereka tiada memberi kuasa apa-apa dan tempat meminta hanya pada Allah…!!!”

Al-Habib Umar bin Hafidz lantas menjawab: “Benar wahai saudaraku, aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tiada mempunyai kekuasaan apa-apa. Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.
 Tapi aku juga heran, kenapa engkau tiada melarang aku menziarahi ahli dunia, mereka juga tiada kuasa apa-apa. Malah mematikan hati.
 Yang hidupnya mereka bagiku seperti mayat yang berjalan. Kediaman mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan. Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak mereka yang dilihat hidup tapi sebenarnya mati, banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup, banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup. Aku lebih senang menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian, kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan, karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhannya lantaran kebenarannya cinta. Wahai saudaraku, aku ziarah maqam Awliya, karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran Cinta Allah pada mereka seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah. Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya. Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikut mereka dalam mujahadahku mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari mereka, akan tapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah, sebagaimana mereka dicintai Allah.”


Subhanalloh...

Sabtu, 16 Agustus 2014

Inilah Doa Kiai A. Mustofa Bisri (Gus Mus) Untuk Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia

Bismillahirrahmaanirrahiim.



Ya Allah ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,
Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah
Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi
kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu
dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami
dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami
Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami
Kuatkanlah lahir batin kami
untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi
yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati
kemanusiaan dan kemerdekaan kami
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja 
selain penjajahanMu
termasuk penjajahan diri kami sendiri
Kokohkanlah jiwa raga kami
untuk menjaga keindahan negeri kami.
Ya Malikal Mulki Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa
Jangan kuasakan atas kami --karena dosa-dosa kami--
penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu
dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya
penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu
sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya
Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin
Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
Agar kami dapat menangkap keindahan jalan lurusMu dan menurutinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan
di batin kami.
Ya Maha Cahya di atas segala cahya
Jangan biarkan sirik dan dengki
hasut dan benci
ujub dan takabur
serakah dan kejam 
kebencian dan dendam
dusta dan kemunafikan
gila dunia dan memuja diri
lupa akherat dan takut mati
serta bayang-bayang hitam lainnya
menutup pandangan mata-batin kami
dari keindahan wajahMu.
menghalangi kami
mendapatkan kasihMu
menghambat sampai kami
kepadaMu.

Ya Allah ya Tuhan yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami
Ya Allah ya Tuhan kami yang Maha Rahman dan Rahim,
Rahmatilah negeri dan bangsa kami
Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.
Amin.