Sejarah tentang Rambut Suci Nabi Tercinta Muhammad (saw)
Sudah termasyhur bahwa Nabi (saw) biasa membagi-bagikan rambutnya yang penuh berkah ketika beliau memangkas rambut di kepalanya atau rambut yang rontok dari janggutnya kepada para Sahabatnya agar mereka tetap mendapatkan keberkahan dari rambut tersebut. Diriwayatkan bahwa ada tiga rambut Nabi (saw) yang penuh berkah yang sampai ke tangan Sultan Abdul Hamid Khan II, seorang sultan dari Dinasti Utsmani (Ottoman). Beliau mendapatkannya secara langsung melalui Sultan sebelumnya, Sultan Selim hingga ke masa beliau. Sultan Selim mendapatkannya secara langsung dari Gubernur Madinah di masanya.
Satu di antara ketiga rambut suci milik Sultan Abdul Hamid II diberikan kepada Syekh al-Islam di Dinasti Utsmani, yaitu Sayyid Jamaluddin Effendi. Rambut itu kemudian secara turun-temurun akhirnya sampai ke tangan Syekh Hisyam Kabbani. Rambut kedua berada di Museum Topkapi di Istanbul, di mana ia selalu dikunjungi oleh ribuan Muslim dari berbagai negara, khususnya Turki, dan baik dari kalangan ulama maupun orang-orang biasa. Mereka datang dari tahun ke tahun untuk mendapatkan berkah dari rambut tersebut. Rambut ketiga berada di tangan Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani di Turki. Silsilah ketiga rambut suci yang penuh berkah ini telah dicatat dan disahkan dalam tiga sertifikasi yang berbeda, dan rambut yang berada di tangan Syekh Hisyam Kabbani juga disertai dengan sertifikat resmi.
Berikut ini adalah keterangan mengenai keabsahan untuk mencari keberkahan dan fadilah melalui rambut suci Nabi (s) setelah beliau wafat meninggalkan dunia ini.
http://www.sunnah.org/events/shara2.htm
source (Haqqani Indonesia)
Senin, 25 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar