Makam Nabi Muhammad akan digusur?
Selasa, 30 Oktober 2012 19:02
Sumber : BISNIS ACEH
JAKARTA - Sebagai bagian dari proyek
perluasan masjid Nabawi di Kota Madinah,
banyak pihak mengkhawatirkan pemerintah
Arab Saudi bakal menghancurkan makam
Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah itu
terletak di dalam masjid paling suci kedua
setelah Masjid Al-Haram di Kota Makkah.
Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Wawasan
Islam menuding diamnya kaum muslim atas
rencana itu sebagai bencana sekaligus sikap
berpura-pura. "Film tentang Nabi Muhammad
baru-baru ini mengakibatkan protes (kaum
muslim) di seantero jagat, namun
penghancuran tempat kelahiran nabi, tempat
dia salat, dan menegakkan Islam malah
dibiarkan tanpa kecaman," katanya, seperti
dilansir surat kabar the Independent, Selasa
(30/10).
Dia mengakui perluasan Masjid Nabawi
memang diperlukan, tapi rencana pemerintah
Negeri Dua Kota Suci itu sungguh
mencemaskan. Menurut Alawi, perluasan itu
sebagian besar dilakukan di sebelah barat
masjid, di mana di situ terdapat makam Nabi
Muhammad bersama Abu Bakar dan Umar bin
Khattab. Karena itu, dia takut tiga makam ini
juga bakal lenyap.
Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute
yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C.,
Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah
melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan
berusia lebih dari seribu tahun di Makkah dan
Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga
mengundang protes dan kecaman pelbagai
pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan
pelbagai pusat belanja, hotel, dan gedung
jangkung.
Di sana kini terdapat komplkes Jabal Umar,
terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam
tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini,
Saudi membuldoser benteng Ajyad dibangun
di masa kekhalifahan Usmaniyah. Rumah nabi
juga berubah menjadi perpustakaan dan
kediaman istri pertamanya, Khadijah,
sekarang menjadi toilet.
Saudi beralasan perluasan itu buat
menampung jamaah umrah dan haji kian
membludak. Pada 2025, diperkirakan bakal
tumplek 17 juta jamaah haji. Termasuk
perluasan Masjid Nabawi - bakal dimulai
bulan depan - nantinya bisa menampung
sekitar 1,6 juta jemaah.
Hingga berita ini dilansir, Riyadh belum bisa
dimintai komentar soal rencana penghancuran
makam Nabi itu.
Lima tahun lalu, beredar selebaran dari
Kementerian Urusan Islam Saudi atas
rekomendasi Mufti Agung Saudi Abdul Aziz al-
Syekh. Isinya mendesak penghancuran
makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan
Umar. Seruan ini disokong para ulama
Wahabi, sekte terbesar di Saudi, termasuk
Syekh Ibnu al-Uthaymin.
Sumber lain : Merdeka
laknat bagi orang yang berani menghancurkan makam nabi, apalagi kaum wahabi, dia tidak lebih dari orang-orang munafik yang bersilat lidah mengatasnamakan mengikuti nabi tapi mereka nyata-nyatanya orang-orang yang mengikuti jejak Muhammad bin Abdul Wahhab,
BalasHapus