Pengikut

Minggu, 24 November 2013

Inilah Dasar Hukum Wajibnya Mengqodho Sholat Fardhu yang Ditinggalkan

Bismillah ...
DIRIWAYATKAN dari Abu Qatadah ra, yang berkata:
Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s.a.w sebagian orang mengatakan:
Ya Rasulullah! Sebaiknya kita
beristirahat menjelang pagi ini.”
Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh” Kata Bilal : “Saya akan membangunkan kalian.

Mereka semua akhirnya tidur,sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga.

Nabi s.a.w bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul.
Kata Nabi s.a.w: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?”
Bilal menjawab: “ Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini. ”

Rasulullah s.a.w bersabda:
Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.”

Rasulullah s.a.w berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, Rasulullah s.a.w berdiri untuk melaksanakan shalat. (Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)

Rasulullah Pernah Kesiangan Shalat Subuh

Siapa Yang Lupa Tidak Shalat, Segera Laksanakan Ketika Ingat

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa
Nabi s.a.w pernah bersabda:Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah/kifarat [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.

Kemudian Rasulullah s.a.w membaca ayat (yang artinya): “… dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Al-Qur’an surat Thaahaa, ayat 14).

(Hadits Shahih Bukhari, nomor 597)

Rasulullah SAW Pernah Shalat Ashar Pada Waktu Maghrib

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, bahwa pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam. Umar mencaci- maki orang-orang kafir Quraisy.
Kata Umar: “Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam”.
Nabi s.a.w bersabda: “Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar.”
Kata Jabir: "Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi s.a.w berwudhu untuk shalat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi s.a.w melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan shalat
Maghrib,"
(Hadits Shahih Bukhari, nomor 596).

€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€

Saudaraku Seiman, Jangan pernah kita meninggalkan sholat fardhu bahkan hanya satu waktu pun. Ingatlah saudaraku bahwa kita hidup di dunia ini semata mata hanya untuk ibadah kepada Allah

DISADUR DARI SITUS SITUS AHLUSSUNAH INDONESIA

Sedikit pesan admin :
Sampaikanlah kepada orang lain, maka insyaallah ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat. Amiiiin....

Jumat, 22 November 2013

INILAH AMALAN YG MEMUDAHKAN DAN MEMPERSULIT RIZQI

AMALAN YG MEMUDAHKAN DAN MEMPERSULIT REZEQI

Sayyidinal Imam Al-Muththalibiy Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨـﻪ  ato lebih dikenal dengan Imam Syafi'i ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨـﻪ , beliau Hafal Al-Qur'an Al-Karim pada usia 7 Tahun, Hafal Kitab "Muwathhta' Malik" pada usia 10 tahun, dan menjadi Mufti pada usia 15 Tahun,

menyebutkan bahwa ;

Ada 4 hal yg mendatangkan rezeqi, yaitu ;
1. Bangun Malam
2. Banyak Beristighfar di waktu sahur (Menjelang Subuh)
3. Selalu Bersedekah
4. Dan berdzikir pada awal siang (yakni pagi hari) dan pada akhir siang (yakni petang/sore hari).

Dan ada 4 hal yg mencegah (menghalangi) rezeqi, yaitu ;

1. Tidur di pagi hari
2. Sedikit melakukan Shalat
3. Malas
4. Dan Khianat

Sayyidina Abu Ja'far Nashiruddin bin Muhammad bin Muhammad bin Al-Hasan Ath-Thusi ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻨـﻪ , beliau seorang filosof dan sangat Alim dalam
ilmu ilmu  Aqliyah dan memiliki banyak karangan penting, wafat di Baghdad (597-672 H) menyebutkan di dalam Kitab "Adab Al Muta'allimin" ;

"Diantara yg juga menghalangi rezeqi adalah banyak tidur, makan dan minum dalam keadaan junub, menyapu rumah pada malam hari,
membiarkan sampah di dalam rumah, berjalan mendahului orang tua, mencuci tangan dengan tanah (kecuali untuk mencuci najis Mugholazhah), duduk di tangga, berwudhu di tempat buang hajat,
menjahit pakaian tanpa melepasnya dari badan, mengeringkan wajah dengan pakaian, membiarkan sarang laba² di dalam rumah, menganggap enteng shalat, mematikan pelita dengan nafas (tiupan), dan tidak mendo'akan orang tua"

Smua hal yg disebutkan diatas itu menyebabkan kefakiran. Hal itu diketahui dari Atsar.

("Al-Manhaj As-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Al Ba 'Alawi" Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Zain bin Ibrahim Bin Sumaith)

SUMBER lihat disini

Kamis, 21 November 2013

Inilah Pandangan Islam Mengenai Hukum Penyadapan

Akhir-akhir ini telah marak di masyarakat komunikasi menggunakan telepon, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembicaraan antar pihak. Pada saat yang sama melalui telepon beberapa pihak dapat mengintip
pembicaraan orang lain, yang lazim kita kenal dengan istilah penyadapan.

Penyadapan dapat dilakukan oleh siapa pun dengan mudah, mulai dari alat yang sederhana sampai dengan alat yang super canggih.

Penyadapan adalah mengintip dan mengintai pembicaraan orang lain melalui telepon untuk mengetahui isi pembicaraan orang lain yang dimaksud, baik dalam rangka tujuan baik maupun untuk tujuan jahat
Yang marak di negeri kita adalah sadap yang dilakukan oleh para penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk
sarana penegakan hukum.

Pertanyaannya, bagaimana hukum mengintai, mendengar, dan merekam pembicaraan orang
lain melalui sadap telepon? Sahkah saksi atas perbuatan dengan cara memutar rekaman telepon yang disadap?

Hasil Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah Muktamar ke-32 NU di Makassar akhir Maret 2010 kemarin memberikan penjelasan bahwa hukum mengintai, mendengar, dan merekam pembicaraan orang lain melalui sadap telepon pada dasarnya haram (tidak boleh), kecuali untuk kepentingan pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar dan ada gholabatuzh zhan
(dugaan kuat) atas terjadinya kemaksiatan, bahkan wajib jika tidak ada cara yang lain.

Namun hasil penyadapan ini secara syar’i tidak sah sebagai bayyinah (alat bukti hukum), hanya sah sebatas untuk bukti pendukung.

Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’iyah

Disadur dari situs ahlussunnah indonesia

Inilah Kisah Sahabat dan Seekor Onta Saat Hijrah Rasulullah

Dua kisah Rasulullah saw yang akan
disampaikan kali ini merupakan penggalan dari prosesi hijrah Rasulullah saw. yang sering dilewatkan, karena tokoh utama dalam kisah ini adalah seorang sahabat anshar yang bernama Abu Ayyub al-Anshari dan onta yang setia mengantarkan Rasulullah saw.
Setalah menempuh perjalanan dari Makkah, akhirnya Rasulullah saw pun sampai ke gerbang pintu kota Madinah. Sambutan kaum
anshar sebagai penduduk Madinah amat sangatlah hangat. Sepanjang jalas dihias dengan warna-warni keceriaan. Sudut-sudut kota dibersihkan untuk menyambut
kedatangannya. Rumah-rumah di sepanjang jalan telah bersiap menerima tamu agung.

Setiap tuan rumah sibuk menyiapkan hidangan berbagai masakan. Ruang tamu ditata rapi
lengkap dengan hidangan dan minuman tak ketinggalan permadani berbulu tebal dialaskan.
Mereka semua mengharapkan Rasulullah saw akan sudi singgah dan menjadikan rumah mereka sebagai tempat tinggalnya. Bahkan
dalam hati masing-masing pembesar anshar ini terbersit kebanggan diri bahwa

“Rasulullah pasti akan senang tinggal di rumahku yang mewah dan nyaman, karena aku telah melengkapi segala macam fasilitasnya”.

Akan tetapi ketika Rasulullah saw memasuki pintu gerbang kota Madinah beliau langsung turun dari ontanya, seperlu menyalami dan membalas sambutan hangat dari masyarakat kota. Mereka saling mendahului menyalami, memeluk dan mengelu-elukan Rasulullah saw. bagai rembulan di tengah gelap malam.

Sambutan itu terus mengalir hingga mereka saling berebut mempersilahkan Rasulullah saw.
singgah dikediamannya. Demikian mereka saling serobot menggandeng onta Rasulullah
menuju rumah mereka, dengan harapan Rasulullah akan mengikutinya.
Akan tetapi tidak demikian, karena Rasulullah saw. segera mencegah mereka dan memerintahkan agar
ontanya dibiarkan memilih tempat istirahatnya sendiri, dan di sanalah Rasulullah saw akan singgah.

Para Hadirin Jam’ah Jum’ah yang Berbahagia Sementara itu diantara rumah-rumah yang indah dan mewah di sepanjang jalan kota
Madinah, terdapat sebuah rumah sederhana yang tidak dapat dikatakan mewah. Perabot sederhana dan permadani agak usang terpasang di ruang tamu. Itulah kediaman Abu Ayyub al-Anshari. Sahabat yang merasa
rumahnya bukanlah standard yang pantas untuk disinggahi Utusan Allah Muahmmad saw. dalam hati kecilnya merasakan betapa besarnya rasa hormat-ta’dhim kepada Rasulullah saw yang amat sangat, sehingga ia merasa rumahnya terlalu sederhana dijadikan persinggahan manusia termulia di alam raya ini. Apalagi bila dipikir dirinya bukanlah salah
seorang bangsawan terkemuka di Madinah. Dia merasa menjadi manusia hina apalagi jika dibandingkan Rasulullah saw. Begitulah keadaannya sehingga ia tidak berani menawarkan rumahnya untuk tempat persinggahan Rasul yang Mulia.

Namun apa yang terjadi, justru onta itu terus berjalan melewati rumah-rumah mewah, melewati bangunan-bangunan kokoh dan akhirnya malah memasuki pelataran rumah
Abu Ayyub al-Anshari. Sehingga tempat itulah yang dipilih Rasulullah saw sebagai tempat singgahnya. Rumah sederhana dengan tuan rumah yang sangat merendahkan diri. Betapa bersukurnya Abu Ayyub al-Anshari atas anugrah yang diberikan oleh Allah kepadanya,
sebagai tuan rumah dari Utusan yang Paling Mulia Rasulullah saw.
Jama’ah Rahimakumullah Demikianlah kisah ini menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah saw barang siapa merendahkan diri, merasa dirinya hina dibandingkan manusia lain ( tawadhu’ ) Allah swt akan menjunjung derjatnya. Begitu juga sebaliknya, barang siapa yang sombong, merasa dirinya lebih hebat dari yang lain ( kibriya’ ) pastilah Allah akan menjatuhkannya.

ﻣﻦ ﺗﻮﺿﻊ ﺭﻓﻌﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﻜﺒﺮ ﻭﺿﻌﻪ ﺍﻟﻠﻪ

Abu Ayyub al-Anshari adalah orang yang tawadhu’, orang yang merasa dirinya tidaklah semulia para bangsawan Madinah. Orang yang
merasa kediamannya paling buruk dan paling tidak pantas untuk disinggahi manusia semulia
Rasulillah saw. Jangankan menawarkan rumah untuk singgah Rasulullah saw sebagaimana
yang dilakukan para bangsawan Madinah, merasa layakpun ia tidak berani. Itulah gambaran ketawadhuan Abu Ayyub al-Anshari
yang Justru dipilih oleh Allah swt sebagai tuan rumah atas hijrah Rasulul-Nya.

Begitulah Allah memuliakan orang yang tawadhu’ mengalahkan mereka yang sombong.
Allah perintahkan Jibril menghentikan onta Rasulullah pas di depan rumah Abu Ayyub al-
Anshari. Karena Rasulullah saw sebagai pribadi yang sangat merendahkan diri, hanya cocok
dengan sahabat yang memiliki pribadi tawadhu pula.
Allah sendiri telah membuktikan ketawadhuan Rasulullah saw ketika beliau bersama para Nabi dan Rasul-Nya menjawab pertanyaan
dari-Nya. Dikisahkan dalam sebuah
percakapan Allah bertanya kepada Nabi Ibrahim as. “Wahai Ibrahim, siapakah dirimu?”
Nabi Ibrahim menjawab

ana khalilullah ”
saya adalah kekasih Allah.

Sebuah jawaban yang tepat dan tidak salah. Sesuai dengan julukannya sebagai khalilullah .

Demikian pula jawaban Nabi Musa as. ketika ditanya oleh Allah
“Wahai Musa siapakah kamu itu?” Nabi Musa menjawab

“ana kalimullah” saya adalah
orang yang diajak bicara oleh Allah, Sebuah jawaban yang tepat dan tidak salah. Sesuai dengan julukannya sebagai Kalimullah . Begitu pula jawaban Nabi Isa ketika ditanya oleh Allah
“wahai Isa siapakah engaku?” Nabi Isa juga menjawa

“ana ruhullah”.

Sebuah jawaban yang tepat dan tidak salah. Sesuai dengan julukannya sebagai ruhullah. Sesuai dengan mu’jizat yang dimilikinya mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal.
Jama’ah Jum’ah Umat Rasulullah saw Giliran Rasulullah Muhammad saw ditanya oleh Allah
“Hai Muhammad, siapakah Kamu?”
Rasulullah menjawab
“anal Yatim”
saya adalah anak yatim. Sebuah jawaban yang sangat merendahkan diri. Rasulullah saw sebagai Nabi
dan Rasul terakhir, manusia paling sempurna dan paling dicinta oleh Allah swt. tentunya bisa
menjawab dengan sedikit lebih gagah, karena posisi Muhammad Rasulullah saw sebenarnya melebihi Rasul dan Nabi yang lain. Akan tetapi Muhammad Rasulullah saw memilih ‘yatim’ sebagai prediketnya. Sebuah posisi yang sering dihinakan dan disepele manusia di dunia, anak
yatim. Justru kerendahan diri Rasulullah inilah yang menjadi bukti ketinggian derajatnya diantara para nabi da Rasul yang lain.

Demikianlah dua kisah Rasulullah ini dapat menjadi tauladan bagi kita semua. Bahwa sudah sepantasnya kita merasa diri ini bukanlah siapa-siapa dihadapan Allah Yang Maha Kuasa. demikianlah yang diinginkan Allah swt atas hamba-hambanya, agar menjadi orang yang tawadhu bukan menjadi orang yang sombong. Sebagaimana disinggung oleh-Nya dalam al-Qur’an

ﻭَﻋِﺒَﺎﺩُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻤْﺸُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻭَﺇِﺫَﺍ
ﺧَﺎﻃَﺒَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠُﻮﻥَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳَﻠَﺎﻣًﺎ

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Artinya bahwa diantara tanda-tanda orang yang memiliki sifat tawadhu’ selalu berjalan dengan menundukkan kepala. Seolah-olah tidak pernah melihat langit. Berjalan dengan santai tanpa membusungkan dada. Meskipun ia memiliki kuasa sebagai gubernur, jendral ataupun ulama misalnya. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang sombong yang berjalan. dengan mendongak ke atas tidak pernah melihat bumi. Bahkan ketika mereka disapa dan dikomentari, mereka hanya menjawab ‘ salama’, yang artinya keselamatan atas kita semua, diantara kita tidak ada yang lebih baik, aku juga tidak lebih baik dari kamu begitu juga sebaliknya.

Semoga tahun baru ini menjadi titik awal perubahan diri kita mengurngi kesombongan diri menuju ketawadhua’an. Karena sesungguhnya Allah memuliakan mereka yang merendahkan dirinya.

Disadur dari situs ahlussunnah

Selasa, 19 November 2013

Inilah Alasan Mengapa Kita Sulit Berubah?

Mengapa Sulit Berubah?
Karena lebih mengutamakan alasan untuk membenarkan 'ketidak sungguhan' berubah, daripada sungguh-sungguh gigih untuk memperbaiki diri

-Ah saya sih manusia biasa.. bukan nabi..

- saya sih orang kampung.. bodoh, ga ngerti apa apa...

- saya sudah berusaha sekuat tenaga tapi kan semuanya perlu proses..

- jangan hanya lihat kekurangan, tapi lihat juga dong apa yang sudah saya capai

- iman turun naik itukan normal

- yang lain malah lebih jelek dari saya, segini sih sudah lumayan

-semuanya juga kan tergantung hidayah Alloh..

-kalau Alloh belum ngasih hidayah yaa saya begini adanya..

Semakin banyak mencari alasan, semakin lemah kemampuan untuk memperbaiki diri, padahal ajal kian dekat

Selasa, 12 November 2013

Inilah 20 Peristiwa Pada 10 Muharram

20 peristiwa pada 10 muharram

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah
2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara
7. Penglihatan Nabi Ya'kub yang kabur dipulihkkan Allah
8. Nabi Aiyub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya
9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Fir'aun
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah
12. Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar
13. Hari pertama Allah menciptakan alam
14. Hari Pertama Alllah menurunkan rahmat
15. Hari pertama Allah menurunkan hujan
16. Allah menjadikan 'Arasy
17. Allah menjadikan Luh Mahfuz
18. Allah menjadikan alam
19. Allah menjadikan Malaikat Jibril
20. Nabi Isa diangkat ke langit.

Minggu, 10 November 2013

Hadits-hadits keutamaan senyum

Hadits-hadits keutamaan senyum :
1. Dari Abu Dzar ra, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu
(sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
2. Dari Jarir bin Abdillah ra dia berkata,
“Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Saw tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau.
Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i ra dia berkata,
“Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi)
4. Jabir bin Samurah ra berkata, ia menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah Saw, “Beliau
biasanya tidak berdiri dari tempat shalat di mana beliau shalat shubuh padanya kecuali setelah terbit
matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. Sementara itu para sahabat
bercakap-cakap membicarakan kejadian di masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau
hanya tersenyum.” (HR. Muslim).
5. Dari Abu Dzarr ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu kepada saudaramu
merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga
sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga
sedekah.” (HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau
menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).

terbarkan sebanyak- banyaknya kebaikan tapi jangan senyum senyum sendiri ya !.

Berdzikir Bersama 1000 Anak Yatim dihalaman Kantor Pemda Karawang

Berdzikir Bersama 1000 Anak Yatim dihalaman Kantor Pemda Karawang .

Kabar gembira :

Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Karawang
siap bekerjasama gelar hari raya anak yatim dengan tema :

#KarawangBerzikir bersama 1000 anak yatim, dihadiri Muspida , dan semua elemen masyarakat Hari raya anak yatim : minggu , 17 November 2013
Tempat : Di Plaza Pemda Karawang (Halaman Pemda karawang)

Waktu : 08:00 s/d selesai

Dengan susunan acara sebagai berikut
08:30 WIB pembukaan MC
08:45 WIB Pembacaan ayat suci alquran
09:00 WIB Sambutan Ketua Pelaksana
10:00 WIB Sambutan Ketua Yayasan Putra
Karawang
10:20 WIB Sambutan Sambutan Pemerintah
10:30 WIB Dzikir Akbar
11:30 WIB Santunan Untuk Anak Yatim
Penceramah : Habib mustofa hamid al-jufri dari Plered-
Purwakarta

Senin, 04 November 2013

POSISI KEDUA TANGAN SAAT BERDIRI DALAM SHOLAT



Ulama fiqih berbeda pendapat di dalam masalah tempat meletakkan kedua tangan orang yang sedang shalat (mushalli) ketika selesai takbiratul ihram. Hal ini diterangkan di dalam kitab "Al-Mizan Al-Kubra" karya Syaikhul Islam asy-Syaikh Abdul Wahab asy-Sya'rani, juz 1 halaman 150, cetakan "Darul Fikr", Beirut - Lbanon (lihat tulisan di foto) sebagai berikut:





Artinya:
=====

1. Menurut pendapat Imam Abu Hanifah di bawah pusar mushalli (Orang Yang Sholat).
2. Menurut pendapat Imam Malik dan Imam Syafi'i di bawah dada mushalli (Orang Yang Sholat), di atas pusarnya.
3. Menurut pendapat Imam Ahmad bin Hanbal ada dua riwayat. Riwayat yang masyhur seperti menurut pendapat Imam Abu Hanifah, yaitu di bawah pusar mushalli. Dan satu riwayat lainnya seperti pendapat Imam Malik dan Imam Syafi'i, yaitu di bawah dada mushalli (Orang Yang Sholat), di atas pusarnya.


Minggu, 03 November 2013

DOA MENYAMBUT AWAL DAN AKHIR TAHUN BARU ISLAM

Salah satu bulan haram yang kita kenal yaitu Bulan Muharram yang banyak mengandung berbagai macam hikmah di dalam tahun baru Islam ini. Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun yang lafadznya cukup terkenal karena banyak terdapat di buku-buku doa. Barang siapa membaca doa ini dalam waktu tersebut, maka setan berkata:

 “kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak Adam (manusia) pada tahun ini”
Maka dibinasakanlah dengan satu saat saja, sebab membaca doa ini. Dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta’ala dalam setahun ini.


Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
Doa Akhir Tahun
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.
Doa Awal Tahun
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.



Salam Aswaja 

INILAH REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN AWAL BULAN MUHARRAM 1435 H / 2014 M

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN AWAL BULAN MUHARRAM 1435 H / 2014 M (RUKYATUL HILAL AKHIR BULAN DZUL-HIJJAH 1434 H: AHAD LEGI, 3 NOVEMBER 2013 M)
MENURUT SISTEM “ALMANAK NAUTIKA / NAUTICAL ALMANAC”

AL-HASIB : MUHAMMAD THOBARY SYADZILY AL-BANTANY
(KETUA LAJNAH AL-FALAKIYAH PWNU PROVINSI BANTEN)

======================================================================

Pusat Observasi Bulan (POB) : Pelabuhanratu, Sukabumi
Lintang Tempat (Ø ) : 07o 01' 44,60'' Lintang Selatan
Bujur Tempat ( λ ) : 106o 33' 27,80'' Bujur Timur Tinggi Tempat/ Elevasi ( EL ) : 52,685 Meter di atas Permukaan Laut

======================================================================

1. Ijtima’ ( اجتماع / Konjungsi / New Moon ) akhir bulan Dzul-Hijjah 1434 H terjadi pada hari Ahad Legi, tanggal 3 November 2013 M. pada pukul 19 : 50 : 00 WIB (Malam Hari)

2. Matahari Terbenam ( غروب الشمس/ Sunset ) di Pelabuhanratu Sukabumi pada pukul 17 : 48 : 00 WIB

3. Hilal Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 17 : 40 : 00 WIB

4. Umur Hilal (الهلال عمر / Age of the Crescent Moon ) = -2 jam 12 menit

5. Tinggi Hakiki / Geosentris Hilal ارتفاع الهلال الحقيقي ) / True or Geocentric Altitude of the Crescent Moon) = -1o 38 ' 36,34 '' = -1,6o ( di bawah ufuk / below horizon )

6. Tinggi Lihat / Toposentris Hilal ( ارتفاع الهلال المرئي/ Apparent or Topocentric Altitude of the Crescent Moon ) = -1o 34 ' 18,22 '' = -1,57o ( di bawah / below horizon )

7. Lama Hilal di atas ufuk ( الهلال فوق الأفق مكث / Long of the Crescent ) = kosong

8. Azimuth Matahari ( سمت الشمس / Azimuth of the Sun ) = 254o 34' 38,2 '' atau 254,57o

9. Azimuth Hilal ( سمث الهلال / Azimuth of the Crescent ) = 255o 2' 22,06o atau 2255,04 derajat

10. Posisi Hilal 0o 27' 43,86 '' di sebelah Selatan Matahari Terbenam dalam keadaan miring ke Selatan sebesar 16o 23' 11,53 '' atau 16,4o

11. Lebar Nurul Hilal (سمك الهلال / Crescent Widht) di atas ufuk= 0 o 0 ' 00,0 '' = 0,00 Menit

12. Berdasarkan Ilmu Astronomi: Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i hari Ahad Legi, 3 November 2013 M pada saat matahari terbenam (sunset) di Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat pukul 17:48 WIB masih berada di bawah ufuk, yaitu sebesar -1o 34 ' 18,22 '' atau -1,57o ( di bawah ufuk ), sehingga hilal mustahil bisa dilihat atau dirukyat, meskipun menggunakan teropong atau teleskop. Dengan demikian: Awal bulan Muharram 1435 H jatuh pada hari Selasa Pon, tanggal 5 November 2014 M.