Pengikut

Selasa, 19 Februari 2013

Ternyata Para Imam Madzhab Bertasawuf Lho..

Ternyata Para Imam Madzhab
Bertasawuf...
Seringkali kita mendengar ceramah atau tulisan yang tersebar di buku atau internet,
bahwa ilmu tasawuf itu tidak ada dalam Islam.

Sesuatu yang tidak ada dalam Islam artinya bid’ah, karena termasuk sesuatu yang diada-
adakan. Dan pelaku bid’ah akan masuk neraka.
Maka tasawuf itu adalah sesat dan menyesatkan.

Ternyataklaim-klaim seperti itu
tidak berdasar. Tidak ada yang baru sebenarnya dalam prinsip-prinsip yang dipelajari dalam tasawuf.
Karena sesungguhnya, di zaman nabi pun tasawuf , fiqih, tauhid diajarkan dan dipraktekkan secara serempak. Klasifikasi ilmu-ilmu Islam tersebut barulah ada setelah jauhnabi
Muhammad wafat.

Tasawuf lebih memfokuskan praktek Islam secara batiniah yaitu bagaimana mendekatkan
diri kepada Allah secara ikhlas tanpa pretensi apapun kecuali kecintaan kepada sang
Pencipta. Dan juga bagaimana kita bisa merdeka dari penyakit-penyak it hati seperti
sombong, iri, dengki, kikir, dan ghibah. Karena
semua penyakit itu akan berpotensi
menjadipenghalang atau hijab antara manusia
dengan Allah Swt. Sedangkan ilmu Fiqih
menfokuskan diri bagaimana Islamditerapkan ­
secaralahiriah. Bisa dikatakan semacam juklak
atau petunjuk pelaksanaan bagaimana umat
Islam menjalankan sholat, puasa, zakat, haji,
mengubur jenasah, menikah, menghitung waris
dan lain-lain. Jadi Fiqih dan tasawuf pada
hakekatnya adalah ilmu lahir dan ilmu batin.
Keduanya saling melengkapi, dan tidak bisa
dipisahkan. Makanya tidak heran jika para
ulama madzabpun semuanya bertarekat dan
mempunyai guru tasawuf (murshid ) yang
jelas silsilahnya.
IMAM ABU HANIFAH ( HANAFI ) (85 H -150 H)
(Nu’man bin Tsabit - Ulama besar pendiri
mazhab Hanafi)
Beliau adalah murid dari Ahli Silsilah Tarekat
Naqsyabandi yaitu Imam Jafar as Shadiq ra.
Berkaitan dengan hal ini, Jalaluddin as Suyuthi
didalam kitab Durr al Mantsur,
meriwayatkanbahwa Imam Abu Hanifah
berkata, “Jika tidak karena dua tahun, aku
telah celaka. Karena dua tahun saya bersama
Sayyidina Imam Jafar as Shadiq, maka saya
mendapatkan ilmu spiritual yang membuat
saya lebih mengetahui jalan yang benar”.
IMAM MALIKI
(Malik bin Anas - Ulama besar pendiri
mazhabMaliki) juga murid Imam Jafar as
Shadiq ra, mengungkapkan pernyataannya
yang mendukung terhadap ilmu tasawuf
sebagai berikut :
“Man tasawaffa wa lam yatafaqa faqad
tazandaqa, wa man tafaqaha wa lam
yatasawaf faqad tafasaq, wa man tasawaffa
wa taraqahafaqad tahaqaq”.
Yang artinya : “Barangsiapa mempelajari/ ­
mengamalkan tasawuftanpa fiqih maka dia
telah zindik, dan barangsiapa mempelajari
fiqih tanpa tasawuf dia tersesat,dan siapa
yangmempelari tasawuf dengan disertai fiqih
dia meraih Kebenaran dan Realitas dalam
Islam.” (’Ali al-Adawi dalam kitab Ulama fiqih,
juz 2, hal. 195 yang meriwayatkan dari Imam
Abul Hasan).
IMAM SYAFI’I (Muhammad bin Idris, 150-205
H)
Ulama besar pendiri mazhab Syafi’i berkata,
“Saya berkumpul bersama orang-orang sufi
dan menerima 3 ilmu:
1. Mereka mengajariku bagaimana berbicara
2. Mereka mengajariku bagaimana
memperlakukan orang lain dengan kasih
sayang dan kelembutan hati
3. Mereka membimbingku ke dalam jalan
tasawuf.”
(Riwayat dari kitab Kasyf al-Khafa dan Muzid
al Albas, Imam ‘Ajluni, juz 1, hal. 341)
IMAM AHMAD BIN HANBAL (164-241 H)
Ulama besar pendiri mazhab Hanbali
berkata,“Anakku , kamu harus duduk bersama
orang-orang sufi, karena mereka adalah mata
air ilmu danmereka selalu mengingat Allah
dalam hati mereka. Mereka adalah orang-
orang zuhud yang memiliki kekuatan spiritual
yang tertinggi. Aku tidak melihat orang yang
lebihbaik dari mereka” (Ghizaal Albab, juz 1,
hal. 120 ; Tanwir al Qulub, hal. 405, Syaikh
Amin al Kurdi)
Demikian sedikit tulisan tentang catatan bahwa
para ulama panutan kitapun belajar tasawuf
danmenekankan betapa pentingnyabelaj ar
tasawuf sehingga ibadah yang dijalankan oleh
umat Islam tidak kering dari ruh yang
menghidupkan ibadah. Sehingga pada
prakteknya ibadah tidakberhenti pada gerakan
badan, tapi berlanjut dengan gerak batin
yangselalu ingat kepada AllahSwt kapan dan di
mana pun.
Cukuplah Ini Menjadi Sanggahan Bagi
Sekelompok Orang yg Menyesatkan Ajaran
Tasawuf...
Silahkan Sebarkan Tulisan Ini Demi
Mengungkapkan Kebenaran dan Membantah
Fitnah yg Telah Tersebar dan Untuk Membantu
Page Ini Berkembang...
Salam Aswaja... Nyeruput Yuuk... ^_^